CERPEN : LIBURAN YANG BERUJUNG MISTERI

https://www.youtube.com/channel/UChW2W4KZ7F0vrTcstmrjSFw?sub_confirmation=1

Hari yang dinanti Yudha semenjak lama sudah datang.Ia sudah menunggu selama setahun untuk mendapatkan liburan besama keluaraga.Ayah Yudha adalah seorang pengusaha yang bekerja di Singapura sedangkan Ibunya seorang pengacara,sehingga Yudha jarang berkumpul bersama keluarga.Ia tinggal bersama Bibi dan dua orang adiknya,Rendi dan Resti.

Pada hari menjelang liburan ,Yudha bertanya kepada Ibunya,”Bu,besok kita mau liburan kemana?”.”Kita akan liburan ke daerah tepi gunung,sambil refreshing”.”Wah,asyik dong,bisa ngumpul bareng keluarga,tak sabarnya…..”.

Keesokan harinya,mereka semua bersiap-siap untuk pergi liburan.Mereka sengja memilih pergi pada pagi hari untuk menghindari kemacetan.Di tengah perjalanan,mereka menikmati keindahan daerah tepi pegunungan yang hijau.Tetapi,Yudha melihat sekelompok orang-orang misterius dibalik semak belukar.Ketika Ia termenung mengingat hal yang tadi…..”Kak (mengagetkan) ,kok termenung saja sih kak.Emangnya kakak liat apa tadi” sahut Resti.”Oh,nggak ada kok.Cuma menghayal aja tadi”.”Ooh..,kata Resti kakak lagi ngapain lagi”.

Tiba-tiba,”Aduh,kebelet pipis nih?”.”Ayah,tolong berhenti sebentar,aku mau pipis dulu”.”Yasudah,cepat kembali ya!”.

Tak lama setelah itu,munculah sekelompok orang yang tak terduga dari arah semak-semak dan langsung menyandra keluarga Yudha.Ketika Yudha sampai di mobil,”Ayah,ayo kita per…hah,kemana yang lainnya?.Ayah….Ibu….Rendi….Resti….Kemana hilangnya mereka….?”.

Hari pun mulai sore,dan Yudha mencoba untuk menenangkan diri di dalam mobil sampai ia tertidur.Di tengah malam,ia terbangun dan merasakan suasana yang berbeda ketika ia melihat beberapa orang-orang misterius mengelilingi mobilnya sambil bercakap-cakap.Tak sengaja ia menyentuh kaleng minuman”krenggg,wah mati aku”.Tiba-tiba mereka mendekat dan melihat ke arah mobil,tetapi mereka tidak meihat sesuatu lalu pergi meninggalkan tempat itu.

“Mungkin mereka yang menculik keluargaku,aku harus mencari keberadaan mereka agar dapat menemukan keluargaku”.

***

Pagi harinya,Yudha terbangun dari tidurnya dan merasakan dinginnya udara pagi yang menusuk kulit.Ia kemudian keluar dari mobil untuk melihat situasi yang ada di luar.”Aku masih heran dengan kejadian semalam,siapa mereka ya?”.

Kemudian Yudha merasa kelaparan dan mulai berjalan mencari sesuatu untuk di makan.Tiba-tiba ia bertemu dengan seorang anak kecil di tepi sungai.”Dek,adek tahu apa yang terjadi pada daerah ini?”.”Tempat ini sangat berbahaya kak,nanti kakak bisa ditangkap orang-orang yang tinggal di daerah ini,”kata anak tadi.”Pantas saja,kakak melihat sekelompok orang-orang primitif,dan mungkin mereka yang telah mencuri keluarga kakak”.”Bukan hanya kakak,Ibuku juga dicuri,jadi aku hanya tinggal bersama Ayahku sekarang.Oh iya,nama kakak siapa?”.”Nama kakak Yudha,nama adek siapa?”.”Namaku Dika,”jawab sang anak.(ketika sedang asyik berbincang,Dika terkejut)Waduh hari sudah sore,ayo kita ke rumahku kak”.”Baiklah,”Yudha menjawab dengan semangat.

Mereka pergi bergegas agar terhindar dari orang-orang misterius itu.Tetapi ketika mereka sampai di rumah Dika,mereka melihat orang-orang itu lagi.Untung saja orang-orang itu hanya lewat dan tidak mengetahui keberadaan Yudha dan Dika.

(masuk ke dalam rumah )”Ayah,apa yang dilakukan orang-orang itu?”.”Ayah juga tidak mengetahuinya,mungkin mereka sudah mengetahui keberadaan kita disini”.”Memangnya kenapa pak?”Tanya Yudha penasaran.”Dahulunya,daerah ini merupakan tempat yang aman.Tetapi semenjak penyakit yang menyerang penduduk disini,mereka menjadi agresif dan mengasingkan diri dari dunia luar”.

Yudha mulai menyadari bahwa ia harus bergegas menyelamatkan keluarganya.”Aku harus segera menolong keluargaku sekarang”.”Eh..jangan pergi sekarang,sangat berbahaya jika kamu pergi pada malam hari!”ujar Ayahnya Dika.

Yudha tertunduk lesu dan kemudian ia beristirahat agar bisa melanjutkan perjalanan esoknya.

***

Kicauan burung mengawali pagi hari yang cerah bagi Yudha untuk melakukan perjalanannya.”Pak,saya pergi dulu,nanti bilang sama Dika kalau saya sudah berangkat”.”Kak ,mau pergi kok nggak bilang,aku juga mau ikut,”(Dika berharap).”Tapi ini sangat berbahaya,”(Yudha menyarankan).”Tidak,aku juga mau menyelamatkan keluarga kakak.Ayah,aku mau iku..t”.(menghela nafas)”Baiklah jika itu keinginanmu,Ayah selalu mendo’akanmu,jadi selalu berhati-hati dalam perjalanan”.”Terima kasih Ayah,aku akan selalu berhati-hati”.

Mereka pun berangkat untuk mencari keberadaan keluarga   Yudha.Semak,sungai,lembah mereka lalui bersama-sama.sampai mereka berhenti di suatu persimpangan.”Kak,jalannya bersimpang tiga,lalu kita pilih yang mana kak”.”Kakak juga bingung mau pilih jalan yang mana?”.

Tiba-tiba,datanglah seorang kakek sambil berjalan terbungkuk-bungkuk menghampiri mereka.”Nak,kalian mengapa berada disini?”Tanya sang kakek.”Ka..ka..kami mau pergi mencari kelompok orang-orang misterius yang telah mencuri keluarga kami,”ujar Yudha.”Asalkan kalian tahu,mereka selalu menyandera orang-orang luar untuk dijadikan tumbal”.”Jadi kami harus bagaimana kek?”.”Perjalanannya cukup jauh,tetapi jika kalian memaksa,pilihlah jalan yang menuju arah matahari terbenam”.”Berarti kita harus menuju jalan sebelah kanan kak,”sahut Dika.”Terima..(tercengang)kemana kakek yang tadi.Kok bisa ngilang”(Yudha tambah heran).”Ka…k bulu kudukku merinding nih,ayo kita pergi kak,”(Dika mulai ketakutan).

Mereka terus melanjutkan perjalanan.Hari yang semakin larut malam memaksa mereka untuk beristirahat,jadi mereka beristirahat di sebuah gubuk tua.”Apa nggak apa-apa istirahat di tempat ini kak?”.”Nggak apa-apa kok,lagian hari sudah malam.Sudah waktunya istirahat”(Yudha meyakinkan).Mereka kemudian beristirahat meskipun harus tidur diatas tanah yang dingin.

***

Besoknya,mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka.Dengan penuh keyakinan,mereka berhasil menemukan tempat tinggal orang-orang misterius itu.Tetapi mereka belum bisa masuk karena ada beberapa orang yang berjaga di depan pintu masuk.”Kak,apa yang harus kita lakukan?”.”Pasti ada cara agar kita bisa masuk kedalam”.

Untungnya Yudha membawa kertas dan ia membuat sebuah pesawat kertas.Yudha kemudian menerbangkan pesawat itu.Penjaga pintu gerbang yang melihat pesawat itu langsung mengejarnya meskipun mereka tidak mengetahui apa itu,sehingga Yudha dan Dika bisa masuk kedalam.Mereka berhati-hati agar tidak ketahuan.Tidak sengaja Yudha mendengar pembicaraan orang-orang itu.”Kepala suku pasti akan senang dengan beberapa tumbal yang akan kita persembahkan untuk roh agung malam nanti,”kata salah seorang dari mereka.”Dika,kamu dengar tadi nggak? mereka akan menjadikan keluarga kakak menjadi tumbal malam nanti”.”Kita harus cepat sebelum terlambat kak,ayo kita cari keberadaan kealuarga kakak”.

Setelah mencari-cari di beberapa tempat mereka berhasil menemukan keluarga Yudha yang sedang terikat di sebuah tiang.Tetapi lagi-lagi ada penjaganya,sehingga mereka harus menunggu sampai malam hari.Pada saat bulan purnama sudah muncul,semua orang-orang itu berkumpul dan mulai melakukan upacara yang dipimpin kepala suku.Yudha dan Dika mulai melakukan rencana mereka.Mereka membuat sebuah lubang untuk dijadikan jebakan.Ketika kepala suku akan mengawali upacara,datanglah Yudha dan Dika.”Hei,apa yang kalian lakukan kepada keluargaku!”jawab Yudha dengan berani.”Dasar penggangu,cepat tangkap mereka!”.

Mereka semua mengejar Yudha dan Dika.Yudha dan Dika lari menuju jebakan mereka,sedangkan orang-orang itu tidak menyadari bahwa disana ada sebuah jebakan sehingga mereka masuk kedalam jebakan.Yudha kemudian menghampiri kepala suku.”Sekarang kembalikan keluargaku atau kau akan mendapat ganjarannya”.”Hahaha…bagaimana bisa seorang anak kecil mengalahkanku hahaha…,”jawab kepala suku sombong.”Kalau begitu kejar aku kalau bisa huuuu..”.

Sang kepala suku mengejar Yudha.Akhirnya,Yudha terkepung dan tidak dapat berbuat apa-apa lagi.”Dasar anak tidak tahu untung,dan rasakanlah penderitaanmu sekarang hahaha…..”.

Dengan persiapan yang sudah matang,Dika datang dari arah belakang dan memukul sang kepala suku dengan kayu sampai pingsan.”Terima kasih banyak Dika,berkat kamu kakak bisa selamat”.”Ah,tidak juga,ini kan juga berkat kakak.Ayo kak,kita selamatkan keluarga kakak”.

Mereka kemudian membebaskan keluarga Yudha yang menjadi tawanan dan Dika kembali bertemu dengan Ibunya yang telah lama ditangkap.Kejadian ini membuat keluarga Yudha harus lebih berhati-hati lagi jika mereka ingin berlibur.

 

~ THE END ~

Follow My Youtube Channel

Tinggalkan komentar